"SEJARAH ASAL USUL DESA KANDANGREJO"
Mbah KANDANG SRI MULYO cikal bakal orang yang paling pertama kali buka Desa KANDANGAN. Mbah KANDANG SRI MULYO seorang yang mempunyai pekerjaan maling kopo, artinya pencuri bukan untuk kepentingan pribadi melainkan untuk kepentingan umum warga untuk kepentingan makam sehari hari. Mbah KANDANG SRI MULYO menjadi orang yang paling di segani karena di samping orang yang pertama kali membuka Desa Kandangan juga tingkat sosial masarakatnya cukup tinggi dan luar biasa. Mbah KANDANG SRI MULYO saat ini sudah meninggal dan di makamkan di Desa KANDANGAN, DAN KALAYAK RAMAI DI NAMAKAN PUNDEN KANDANG SRI MULYO. Desa KANDANGAN ini di pimpin seorang lurah .
Kemudian ada lagi punden bersejarah namanya PUNDEN RADEN CARIK , punden ini terletak di Dusun PALUREJO. Sejarah menceriterakan RADEN CARIK bersama istri Ngenger di tempat SUNAN MUKMIN di Prawoto. Pada waktu itu ada sungai yang meNgubungkan antara PALUREJO dengan PRAWOTO sungai mengalir dari arah PALUREJO ke arah PRAWOTO. RADEN CARIK mempunyai KADIGDAYAN KANORAGAN LINUWIH, bisa mengetahui melihat secara batin bisa mengetahui baik secara kepribadian maupun fisik seseorang. Ketika itu SUNAN MUKMIN tidak percaya dengan adanya kelebihan yang di miliki RADEN CARIK yang hanya seorang budak pembantu. SUNAN MUKMIN memerintahkan RADEN CARIK menggambar atau melukis istri SUNAN MUKMIN . Atas perintah Juragan atau Ndoro Sunan berangkatlah RADEN CARIK mulailah menggambar ataun melukis. Setelah selesai melukis. Lukisan itu di serahkan kepada SUNAN MUKMIN, SUNAN MUKMIN marah besar ketika melihat lukisan itu, karena melihat lukisan tahi lalat di paha selakangan kaki istri dari Sunan Mukmin. SUNAN MUKMIN menuduh RADEN CARIK kalau pernah meniduri istri Sunan Mukimin karena tahu bahwa di selakangan paha dekat kemaluan ada tahi lalatnya, lalu di bunuhlah RADEN CARIK oleh SUNAN MUKMIN, Sunan Mukmin membuang mayat RADEN CARIK ke sungai sambil berkata ‘ hai Raden Carik kalau memang kamu orang suci dan tdk pernah meniduri istriku maka mayatmu akan naik ke arah PALURJO melawan arus sungai. Ternyata benar mayat RADEN CARIK tidak mengarah mengikuti aliran air sungai justru melawan arus ke arah PALUREJO. Begitu pula istri RADEN CARIK juga di bunuh, dan sambil berkata kalau kamu memang orang bersih maka ntinya mayatmu juga akan ngumpul suamimu (Raden Carik). Ternyata apa yang di katakan SUNAN MUKMIN kedua mayat itu karena RADEN CARIK BESERTA ISTRI ORANG BAIK DAN JUJUR maka benar apa yang di katakan SUNAN MUKIMIN TERJAWAB DENGAN SENDIRINYA. Maka mayat RADEN CARIK dan istri dimakamkan di tempat berhentinya kedua mayat itu yaitu di Dusun PALUREJO, dan smpai sekarang di namakan PUNDEN RADIN CARIK. Dusun PALUREJO ini dipimpin oleh seorang luarah. Dari cerita Punden Mbah KNDANG SRI MULYO yang terletak di Desa KANDANAGAN dan PUNDEN MBAH RADEN CARIK yng terletak di Desa PALUREJO, karena dari kedua desa itu masarakatnya sedikit maka kedua desa di blengket jadi satu di namakan Desa KANDANGREJO yang artinya KANDANG adalah Tempat, REJO artinya MAKMUR. KANDANGREJO ARTINYA TEMPAT KEMAMURAN. WS, WR. WB.